用外语撒谎更容易？

大多数人没觉得用外语撒谎比用母语撒谎更难，但会发现用外语讲真话比用母语讲真话更难。这一令人惊讶的结论由维尔茨堡大学的两位心理学家研究得出。他们的研究成果对信誉评估过程很重要。

目前，一种理论认为用外语撒谎更难。因为与说真话相比，撒谎需要更多的认知任务，额外的认知挑战会增加用外语撒谎的困难度。而另一种理论认为用外语撒谎比用母语撒谎更容易。因为撒谎与说真话相比，会牵扯更多情绪，用外语撒谎时情绪不会那么激动。因此，减弱的情绪会有利于说谎。

为了解决这个问题，心理学家们进行了多项实验。他们要求50多名被试者完成特定任务，同时测量了相关数据。结果表明，用外语撒谎时，认知挑战和情感距离会发生抗颉作用，因此大多数人不会觉得用外语撒谎比用母语撒谎更难。

Apakah Lebih Mudah Berbohong dalam Bahasa Asing?

Sebagian besar orang tidak merasa bahwa berbohong dalam bahasa asing lebih sulit dibandingkan berbohong dalam bahasa ibu, tetapi mereka merasa lebih sulit untuk mengatakan kebenaran dalam bahasa asing daripada dalam bahasa ibu. Kesimpulan yang mengejutkan ini diungkapkan oleh dua psikolog dari Universitas Würzburg. Hasil penelitian mereka penting dalam memahami proses penilaian kredibilitas.

Saat ini, terdapat satu teori yang menyatakan bahwa berbohong dalam bahasa asing lebih sulit. Hal ini disebabkan karena berbohong, dibandingkan dengan mengatakan kebenaran, membutuhkan lebih banyak tugas kognitif, dan tantangan kognitif tambahan ini membuat berbohong dalam bahasa asing lebih sulit. Namun, ada teori lain yang menyatakan bahwa berbohong dalam bahasa asing justru lebih mudah dibandingkan dengan dalam bahasa ibu. Teori ini berpendapat bahwa berbohong melibatkan lebih banyak emosi daripada berkata jujur, sehingga ketika berbohong dalam bahasa asing, emosi tidak begitu kuat. Karena emosi yang lebih lemah, berbohong dalam bahasa asing menjadi lebih mudah.

Untuk menyelesaikan perbedaan ini, para psikolog melakukan serangkaian eksperimen. Mereka meminta lebih dari 50 partisipan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu sambil mengukur data yang relevan. Hasilnya menunjukkan bahwa saat berbohong dalam bahasa asing, tantangan kognitif dan jarak emosional saling bertentangan, sehingga sebagian besar orang tidak merasa bahwa berbohong dalam bahasa asing lebih sulit dibandingkan dengan dalam bahasa ibu.