极端天气或致啤酒减产
不断上升的全球气温不仅影响到我们的安全,也影响着人类的饮食。东英吉利大学开展的一项研究发现,极端天气和啤酒消费量之间存在联系。 研究人员称,极端天气条件可能导致全球啤酒消费量下降16%,等于全球少喝了290亿升啤酒,这相当于美国全年消费的啤酒总量。问题出现在供给而非需求上。如果发生与气候相关的现代灾害,农民可能没有办法保证大麦的产量,而大麦是啤酒的主要成分。中国作为世界上最大的啤酒消费国,受到的影响将更加严重。如果未来出现极端高温天气或干旱,中国的啤酒消费量可能会下降约10%,也就是说全国人将少喝120亿罐啤酒。研究人员称:”我们想说的是,如果人们以后仍想边看足球比赛边喝啤酒,就必须对气候变化采取行动。”
Cuaca Ekstrem Mengurangi Produksi Bir
Peningkatan suhu global yang terus-menerus tidak hanya memengaruhi keselamatan kita, tetapi juga memengaruhi pola makan manusia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas East Anglia menemukan adanya hubungan antara cuaca ekstrem dan konsumsi bir. Para peneliti menyatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem dapat menyebabkan konsumsi bir global menurun hingga 16%, yang setara dengan 29 miliar liter bir, jumlah yang sama dengan total konsumsi bir di Amerika Serikat selama satu tahun. Masalah ini timbul pada sisi pasokan, bukan permintaan. Jika terjadi bencana yang terkait dengan perubahan iklim, para petani mungkin tidak dapat menjamin produksi jelai, yang merupakan bahan utama bir. Sebagai negara konsumen bir terbesar di dunia, Tiongkok akan terkena dampak yang lebih serius. Jika di masa depan terjadi cuaca ekstrem seperti suhu tinggi atau kekeringan, konsumsi bir di Tiongkok dapat menurun sekitar 10%, yang berarti orang-orang di seluruh negeri akan mengonsumsi 12 miliar kaleng bir lebih sedikit. Para peneliti mengatakan: "Kami ingin menekankan bahwa jika orang ingin tetap menikmati bir sambil menonton pertandingan sepak bola di masa depan, mereka harus mengambil tindakan untuk melawan perubahan iklim."